Soal: Assalamualaikum, ustadz mau tanya, apa hukumnya menulis al qur'an di piring lantas tulisan al qur'an di piring itu di lebur dengan air lalu di minum, bolehkah kita mengobati dengan cara begitu?
(Pertanyan dari: Opick Syahreza )
Jawab: Waalaikum salam warahmatullah wabarakatuh,
Secara umum, pengobatan dengan menggunakan al-qur’an itu diperbolehkan, sebab salah satu tujuan diturunkannya Al-Qur'an adalah sebagai obat (syifa'), sebagaimana firman Allah:
"Dan telah kami turunkan Al-Qur'an sebagai obat dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Al Isra’ : 82)
Banyak ulama’ yang menafsiri arti “syifa’” pada ayat diatas adalah segala bentuk pengobatan yang mencakup pengobatan rohani dan jasmani.
Bahkan pengobatan dengan menggunakan al-qur’an juga dianjurkan oleh nabi sebagaimana dijelaskan dalam satu hadits;
“Dari Abdullah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Gunakanlah dua jenis terapi penyembuhan; madu dan Al Qur'an." (Sunan Ibnu majah, no. 3452).
Sedangkan mengenai cara pengobatan dengan cara menuliskan ayat al-qur’an kemudian dilebur dan diminum oleh orang yang sakin, hukumnya diperselisihkan diantara ulama’.
Imam Nawawi dalam Syarh al Muhadzdzab (Majmu')nya berkata ; “Jika ada seseorang menulis (ayat) al-Qur'an dalam sebuah wadah atau bejana. Kemudian (wadah atau bejananya) dituangi air (sehingga tulisan ayat al-Qur'annya lebur dengan air) dan diminumkan kepada orang yang sakit, maka imam Hasan al-Bashri, Mujahid, Abu Qilabah dan al-Auzai berkata ; (hal tersebut) tak masalah. Dan imam An-Nakhoi membencinya. Tapi beliau berkata ; Tuntutan dari madzhab kita (Syafiiyyah) bahwasanya hal tersebut tidak masalah. Karena sungguh al-Qodli Husain, al-Baghowi dan yang lainnya berkata ; Seandainya ada seseorang menulis (ayat) al-Qur'an di sebuah manisan dan makanan, maka tak masalah memakan manisan dan makanan tersebut.”
Pendapat yang tak memperbolehkan cara seperti ini juga dikemukakan oleh ibnu abdis salam dalam kitab fatwanya bahwa beliau mengharamkan meminum air leburan alqur’an karena akan masuk kedalam perut yang otomatis terkena najis yang ada didalam perut. Namun pendapat ini oleh banyak ulama dianggap lemah.
Kesimpulannya menurut mayoritas ulama’ pengobatan dengan cara meminum air leburan ayat al-qur’an hukumnya boleh. Wallahu a’lam
(Dijawab oleh : Kudung Khantil Harsandi Muhammad , Al Murtadho, Ubaid Bin Aziz Hasanan dan Siroj Munir)
Referensi :
1. Al-Itqon, juz 2 hal. 401
2. Mughnil Muhtaj, juz 1 hal. 152
3. Fatawa Al-Azhar, juz 8 hal.10
(Pertanyan dari: Opick Syahreza )
Jawab: Waalaikum salam warahmatullah wabarakatuh,
Secara umum, pengobatan dengan menggunakan al-qur’an itu diperbolehkan, sebab salah satu tujuan diturunkannya Al-Qur'an adalah sebagai obat (syifa'), sebagaimana firman Allah:
وَنُنَزِّل مِنْ الْقُرْآن مَا هُوَ شِفَاء وَرَحْمَة لِلْمُؤْمِنِينَ
"Dan telah kami turunkan Al-Qur'an sebagai obat dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Al Isra’ : 82)
Banyak ulama’ yang menafsiri arti “syifa’” pada ayat diatas adalah segala bentuk pengobatan yang mencakup pengobatan rohani dan jasmani.
Bahkan pengobatan dengan menggunakan al-qur’an juga dianjurkan oleh nabi sebagaimana dijelaskan dalam satu hadits;
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " عَلَيْكُمْ بِالشِّفَاءَيْنِ: الْعَسَلِ، وَالْقُرْآنِ
“Dari Abdullah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Gunakanlah dua jenis terapi penyembuhan; madu dan Al Qur'an." (Sunan Ibnu majah, no. 3452).
Sedangkan mengenai cara pengobatan dengan cara menuliskan ayat al-qur’an kemudian dilebur dan diminum oleh orang yang sakin, hukumnya diperselisihkan diantara ulama’.
Imam Nawawi dalam Syarh al Muhadzdzab (Majmu')nya berkata ; “Jika ada seseorang menulis (ayat) al-Qur'an dalam sebuah wadah atau bejana. Kemudian (wadah atau bejananya) dituangi air (sehingga tulisan ayat al-Qur'annya lebur dengan air) dan diminumkan kepada orang yang sakit, maka imam Hasan al-Bashri, Mujahid, Abu Qilabah dan al-Auzai berkata ; (hal tersebut) tak masalah. Dan imam An-Nakhoi membencinya. Tapi beliau berkata ; Tuntutan dari madzhab kita (Syafiiyyah) bahwasanya hal tersebut tidak masalah. Karena sungguh al-Qodli Husain, al-Baghowi dan yang lainnya berkata ; Seandainya ada seseorang menulis (ayat) al-Qur'an di sebuah manisan dan makanan, maka tak masalah memakan manisan dan makanan tersebut.”
Pendapat yang tak memperbolehkan cara seperti ini juga dikemukakan oleh ibnu abdis salam dalam kitab fatwanya bahwa beliau mengharamkan meminum air leburan alqur’an karena akan masuk kedalam perut yang otomatis terkena najis yang ada didalam perut. Namun pendapat ini oleh banyak ulama dianggap lemah.
Kesimpulannya menurut mayoritas ulama’ pengobatan dengan cara meminum air leburan ayat al-qur’an hukumnya boleh. Wallahu a’lam
(Dijawab oleh : Kudung Khantil Harsandi Muhammad , Al Murtadho, Ubaid Bin Aziz Hasanan dan Siroj Munir)
Referensi :
1. Al-Itqon, juz 2 hal. 401
ﻣﺴﺄﻟﺔ : ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻨﻮﻭﻱ ﻓﻲ ﺷﺮﺡ ﺍﻟﻤﻬﺬﺏ : ﻟﻮ ﻛﺘﺐ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﻓﻲ ﺇﻧﺎﺀ ، ﺛﻢ ﻏﺴﻞ ﻭﺳﻘﺎﻩ ﺍﻟﻤﺮﻳﺾ ، ﻓﻘﺎﻝ ﺍﻟﺤﺴﻦ ﺍﻟﺒﺼﺮﻱ ، ﻭﻣﺠﺎﻫﺪ ﻭﺃﺑﻮ ﻗﻼﺑﺔ ﻭﺍﻷﻭﺯﺍﻋﻲ : ﻻ ﺑﺄﺱ ﺑﻪ ، ﻭﻛﺮﻫﻪ ﺍﻟﻨﺨﻌﻲ . ﻗﺎﻝ : ﻭﻣﻘﺘﻀﻰ ﻣﺬﻫﺒﻨﺎ ﺃﻧﻪ ﻻ ﺑﺄﺱ ﺑﻪ ، ﻓﻘﺪ ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻘﺎﺿﻲ ﺣﺴﻴﻦ ﻭﺍﻟﺒﻐﻮﻱ ﻭﻏﻴﺮﻫﻤﺎ : ﻟﻮ ﻛﺘﺐ ﻗﺮﺁﻧﺎ ﻋﻠﻰ ﺣﻠﻮﻯ ﻭﻃﻌﺎﻡ ﻓﻼ ﺑﺄﺱ ﺑﺄﻛﻠﻪ ﺍﻧﺘﻬﻰ
2. Mughnil Muhtaj, juz 1 hal. 152
فوائد: يكره كتب القرآن على حائط ولو لمسجد وثياب وطعام ونحو ذلك، ويجوز هدم الحائط ولبس الثوب وأكل الطعام، ولا يضر ملاقاته ما في المعدة بخلاف ابتلاع قرطاس عليه اسم الله تعالى فإنه يحرم، ولا يكره كتب شيء من القرآن في إناء ليسقى ماؤه للشفاء خلافا لما وقع لابن عبد السلام في فتاويه من التحريم
3. Fatawa Al-Azhar, juz 8 hal.10
ﻛﺘﺎﺑﺔ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﻟﻠﺸﻔﺎﺀ
ﺍﻟﻤﻔﺘﻲ: ﻋﻄﻴﺔ ﺻﻘﺮ . ﻣﺎﻳﻮ 1997
ﺍﻟﻤﺒﺎﺩﺉ: ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﻭﺍﻟﺴﻨﺔ
ﺍﻟﺴﺆﺍﻝ: ﻫﻞ ﻳﺠﻮﺯ ﺃﻥ ﺗﻜﺘﺐ ﺑﻌﺾ ﺁﻳﺎﺕ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﻳﻌﻠﻘﻬﺎ ﺍﻟﻤﺮﻳﺾ ﺃﻭ ﻳﻤﺤﻮﻫﺎ ﺑﺎﻟﻤﺎﺀ ﻣﻦ ﺃﺟﻞ ﺍﻟﺸﻔﺎﺀ ؟
ﺍﻟﺠﻮﺍﺏ ﺃﻣﺎ ﺃﻥ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﺷﻔﺎﺀ ﻓﺬﻟﻚ ﺃﻣﺮ ﻻ ﺷﻚ ﻓﻴﻪ ، ﻗﺎﻝ ﺗﻌﺎﻟﻰ (( ﻭﻧﻨﺰﻝ ﻣﻦ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﻣﺎ ﻫﻮ ﺷﻔﺎﺀ ﻭﺭﺣﻤﺔ ﻟﻠﻤﺆﻣﻨﻴﻦ )) ﺍﻹﺳﺮﺍﺀ : 82 ، ﻭﻗﺎﻝ (( ﻳﺎ ﺃﻳﻬﺎ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻗﺪ ﺟﺎﺀﺗﻜﻢ ﻣﻮﻋﻈﺔ ﻣﻦ ﺭﺑﻜﻢ ﻭﺷﻔﺎﺀ ﻟﻤﺎ ﻓﻰ ﺍﻟﺼﺪﻭﺭ )) ﻳﻮﻧﺲ : 57 . ﻭﻗﺪ ﺣﻤﻞ ﻛﺜﻴﺮ ﻣﻦ ﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ ﺍﻟﺸﻔﺎﺀ ﻋﻠﻰ ﻣﺎ ﻳﻌﻢ ﺍﻟﺸﻔﺎﺀ ﻣﻦ ﺍﻷﻣﺮﺍﺽ ﺍﻟﻌﻘﻠﻴﺔ ﻭﺍﻟﻨﻔﺴﻴﺔ ﻭﺍﻟﺨﻠﻘﻴﺔ ﻭﺍﻟﺠﺴﻤﻴﺔ، ﺣﻴﺚ ﻻ ﻳﻮﺟﺪ ﻣﺎ ﻳﻤﻨﻊ ﺫﻟﻚ . ﻓﻬﻮ ﻳﺼﺤﺢ ﺍﻟﻔﻜﺮ ﻭﺍﻟﻌﻘﻴﺪﺓ ، ﻭﻳﻬﺬﺏ ﺍﻟﻨﻔﺲ ﻭﻳﻤﻨﺤﻬﺎ ﺍﻷﻣﻦ ﻭﺍﻟﻄﻤﺄﻧﻴﻨﺔ ، ﻭﻳﻘﻮﻡ ﺍﻟﺴﻠﻮﻙ ﺑﺎﻷﺧﻼﻕ ﺍﻟﺤﻤﻴﺪﺓ ، ﻭﻳﺰﻳﻞ ﺍﻟﻌﻠﻞ ﻭﺍﻷﻣﺮﺍﺽ ﺍﻟﺘﻰ ﺗﻌﺘﺮﻯ ﺍﻷﺟﺴﺎﺩ . ﻭﻗﺪ ﺭﻭﻯ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻯ ﻭﻣﺴﻠﻢ ﺣﻜﺎﻳﺔ ﺳﻴﺪ ﺍﻟﺤﻰ ﺍﻟﺬﻯ ﻟُﺪﻍ ، ﻭﺭﻗﺎﻩ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻮﻥ ﺑﻔﺎﺗﺤﺔ ﺍﻟﻜﺘﺎﺏ ﻓﺸﻔﺎﻩ ﺍﻟﻠّﻪ ، ﻭﺃﺧﺬﻭﺍ ﻋﻠﻰ ﺫﻟﻚ ﺃﺟﺮﺍ ﺃﻗﺮﻫﻢ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﻨﺒﻰ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻭﻗﺎﻝ " ﺇﻥ ﺃﺣﻖ ﻣﺎ ﺃﺧﺬﺗﻢ ﻋﻠﻴﻪ ﺃﺟﺮﺍ ﻛﺘﺎﺏ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ " ﻭﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﺑﻄﻮﻟﻪ ﻣﻮﺟﻮﺩ ﻓﻰ ﺯﺍﺩ ﺍﻟﻤﻌﺎﺩ ﻻﺑﻦ ﺍﻟﻘﻴﻢ " ﺝ 3 ﺹ 121 " ﻭﺫﻛﺮ ﺃﻥ ﺍﺑﻦ ﻣﺎﺟﻪ ﺭﻭﻯ ﻓﻰ ﺳﻨﻨﻪ ﻣﻦ ﺣﺪﻳﺚ ﻋﻠﻰ ﻗﺎﻝ : ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ " ﺧﻴﺮ ﺍﻟﺪﻭﺍﺀ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ " ﻭﻭﺿﺢ ﺗﺄﺛﻴﺮ ﺍﻟﻌﻼﺝ ﺑﺎﻟﻘﺮﺁﻥ ﺗﻮﺿﻴﺤﺎ ﻛﺒﻴﺮﺍ ﻳﻤﻜﻦ ﺍﻟﺮﺟﻮﻉ ﺇﻟﻴﻪ .
ﻭﻗﺎﻝ ﺑﻌﺾ ﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ : ﺇﻥ ﺍﻟﻤﺮﺍﺩ ﺑﺸﻔﺎﺀ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﻫﻮ ﻣﺎ ﻋﺪﺍ ﺷﻔﺎﺀ ﺍﻷﺟﺴﺎﻡ ، ﺑﺪﻟﻴﻞ ﺃﻥ ﺍﻟﻨﺒﻰ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺃﺧﺒﺮ ﺃﻥ ﻟﻜﻞ ﺩﺍﺀ ﺩﻭﺍﺀ ﺇﻻ ﺍﻟﻤﻮﺕ ﺃﻭ ﺇﻻ ﺍﻟﻬﺮﻡ ، ﻭﺃﻣﺮ ﺑﺎﻟﺘﺪﺍﻭﻯ ، ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻤﺨﺘﺼﻴﻦ ﻛﺎﻟﺤﺎﺭﺙ ﺑﻦ ﻛﻠﺪﺓ ، ﻭﻋﺎﻟﺞ ﺑﺎﻟﻔﺼﺪ ﻭﺍﻟﺤﺠﺎﻣﺔ ﻭﺷﺮﺏ ﺍﻟﻌﺴﻞ ﻭﺑﻐﻴﺮ ﺫﻟﻚ ﻣﻤﺎ ﻭﺿﺤﻪ ﺍﺑﻦ ﺍﻟﻘﻴﻢ ﻓﻰ ﻛﺘﺎﺏ ﺍﻟﻄﺐ ﺍﻟﻨﺒﻮﻯ .
ﻭﺍﻟﺤﻖ ﺃﻥ ﻋﻼﺝ ﺍﻷﻣﺮﺍﺽ ﺍﻟﺒﺪﻧﻴﺔ ﻣﻄﻠﻮﺏ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻤﺨﺘﺼﻴﻦ ، ﻭﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﻫﻮ ﺍﻟﺬﻯ ﺃﺭﺷﺪ ﺇﻟﻰ ﺫﻟﻚ ﺑﺴﺆﺍﻝ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺬﻛﺮ، ﻭﺑﺎﻷﻣﺮ ﺑﺎﻟﺘﻌﻠﻢ ﻭﺍﻹﻓﺎﺩﺓ . ﻣﻊ ﺍﻹﻳﻤﺎﻥ ﺑﻔﺎﻋﻠﻴﺘﻪ ﻓﻰ ﺍﻟﻌﻼﺝ ﺍﻟﻔﻜﺮﻯ ﻭﺍﻟﻨﻔﺴﻰ ، ﻭﻗﺪ ﺫﻛﺮ ﺍﻟﺴﻴﻮﻃﻰ ﻓﻰ " ﺍﻹﺗﻘﺎﻥ " ﺝ 2 ﺹ 163 ﻃﺮﻓﺎ ﻣﻦ ﺧﻮﺍﺹ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﻓﻰ ﺍﻟﻌﻼﺝ ﺍﻟﻌﺎﻡ ، ﻭﺃﻭﺭﺩ ﺣﺪﻳﺚ ﺍﺑﻦ ﻣﺎﺟﻪ ﻋﻦ ﺍﺑﻦ ﻣﺴﻌﻮﺩ " ﻋﻠﻴﻜﻢ ﺑﺎﻟﺸﻔﺎﺀﻳﻦ ﺍﻟﻌﺴﻞ ﻭﺍﻟﻘﺮﺁﻥ " ﻭﺣﺪﻳﺚ ﺍﻟﻠﺪﻳﻎ ﺳﻴﺪ ﺍﻟﺤﻰ ﻭﻋﻼﺟﻪ ﺑﻔﺎﺗﺤﺔ ﺍﻟﻜﺘﺎﺏ ﺍﻟﺬﻯ ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻯ ﻭﻣﺴﻠﻢ ، ﻭﺫﻛﺮ ﺣﺪﻳﺚ ﺍﻟﻄﺒﺮﺍﻧﻰ ﻋﻦ ﻋﻠﻰ ﻗﺎﻝ : ﻟَﺪَﻏَﺖْ ﺍﻟﻨﺒﻰَّ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻋﻘﺮﺏٌ ، ﻓﺪﻋﺎ ﺑﻤﺎﺀ ﻭﻣﻠﺢ ﻭﺟﻌﻞ ﻳﻤﺴﺢ ﻋﻠﻴﻬﺎ ﻭﻳﻘﺮﺃ : ﻗﻞ ﻳﺎ ﺃﻳﻬﺎ ﺍﻟﻜﺎﻓﺮﻭﻥ ﻭﺍﻟﻤﻌﻮﺫﺗﻴﻦ . ﺛﻢ ﺫﻛﺮ ﺍﻟﺴﻴﻮﻃﻰ ﺃﻥ ﺍﻟﻨﻮﻭﻯ ﻗﺎﻝ ﻓﻰ ﺷﺮﺡ ﺍﻟﻤﻬﺬﺏ : ﻟﻮ ﻛﺘﺐ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﻓﻰ ﺇﻧﺎﺀ ﺛﻢ ﻏﺴﻠﻪ ﻭﺳﻘﺎﻩ ﺍﻟﻤﺮﻳﺾ ﻓﻘﺎﻝ ﺍﻟﺤﺴﻦ ﺍﻟﺒﺼﺮﻯ ﻭﻣﺠﺎﻫﺪ ﻭﺃﺑﻮ ﻗﻼﺑﺔ ﻭﺍﻷﻭﺯﺍﻋﻰ : ﻻ ﺑﺄﺱ ﺑﻪ ، ﻭﻛﺮﻫﻪ ﺍﻟﻨﺨﻌﻰ، ﻗﺎﻝ : ﻭﻣﻘﺘﻀﻰ ﻣﺬﻫﺒﻨﺎ - ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻴﺔ - ﺃﻧﻪ ﻻ ﺑﺄﺱ ﺑﻪ . ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺰﺭﻛﺸﻰ : ﻭﻣﻤﻦ ﺻﺮﺡ ﺑﺎﻟﺠﻮﺍﺯ ﻓﻰ ﻣﺴﺄﻟﺔ ﺍﻹﻧﺎﺀ ﺍﻟﻌﻤﺎﺩ ﺍﻟﻨﻴﻬﻰ، ﻣﻊ ﺗﺼﺮﻳﺤﻪ ﺑﺄﻧﻪ ﻻ ﻳﺠﻮﺯ ﺍﺑﺘﻼﻉ ﻭﺭﻗﺔ ﻓﻴﻬﺎ ﺁﻳﺔ ، ﻟﻜﻦ ﺃﻓﺘﻰ ﺍﺑﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﺴﻼﻡ ﺑﺎﻟﻤﻨع ﻣﻦ ﺍﻟﺸﺮﺏ ﺃﻳﻀﺎ ، ﻷﻧﻪ ﻳﻼﻗﻰ ﻧﺠﺎﺳﺔ ﺍﻟﺒﺎﻃﻦ . ﻭﻓﻴﻪ ﻧﻈﺮ . ﻫﺬﺍ ﻣﺎ ﻧﻘﻞ ﻋﻦ ﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ ﻓﻰ ﺟﻮﺍﺯ ﺍﻟﻌﻼﺝ ﺑﺎﻟﻘﺮﺁﻥ ﻗﺮﺍﺀﺓ ﻣﻦ ﺍﻟﺠﻮﺍﺯ، ﻓﻬﻮ ﻧﺎﻓﻊ ﺇﻥ ﺷﺎء الله ... الخ..
0 komentar:
Posting Komentar