Terjemah kitab : Safinatus Sholat
Penulis : Sayyid Abdulloh bin Umar Al-Hadhromi
Oleh : Siroj Munir
...........................................................................
Penulis : Sayyid Abdulloh bin Umar Al-Hadhromi
Oleh : Siroj Munir
...........................................................................
وأركان الصلاة ثلاثة أقسام
الأول : قلبي
وهو النيه فقط
وشرطها
أن تكون مع تكبيرة الإحرام
وأن تكون في القيام
الثاني : القوليه
وهي خمسة
تكبيرة الإحرام أول الصلاة
وقراءة الفاتحة في كل ركعة
وقراءة التشهد
والصلاة على النبي
وسلام آخر الصلاة
ثلاثتها في العقدة الأخيرة
وشرط هذه الخمسة
أن يسمع نفسه إذا لم يكن أصم ولامانع ريح ولغط ونحوهما وإلا رفع بحيث لو زال الصمم والمانع لسمع
وأن لاينقص شيئا من تشديداتها وحروفها
وأن يخرجها من مخارجها
وأن لا يغير شيئا من حركاتها تغييرا يبطل معناها
وأن لايزيد فيها حرفا يبطل به معناها
وأن يوالي بين كلماتها
وأن يرتبها على نظمها المعروف
الثالث : الفعلية
وهي ثلاث عشر
القيام
والركوع
وطمأنينته
والإعتدال
وطمأنينته
والسجود الأول
وطمأنينته
والجلوس بعده
وطمأنينته
والسجود الثانى
وطمأنينته
وواحد بعد آخر ركعة وهو
الجلوس الأخير
وواحد ينشأ من فعل هذه الأركان في موضعها وهو
الترتيب
وشرط الأركان الفعلية
صحة ما قبلها من الأركان
وأن لا يقصد به غيرها
Rukun –rukun sholat itu terbagi menjadi 3 bagian :
Pertama; rukun yang bersifat hati (qolbiy).
Rukun qolby itu hanya niat saja.
Syaratnya niat adalah :
1.Dikerjakan bersamaan dengan takbirotul ihrom.
2.Dikerjakan pada saat berdiri (bagi orang yang mampu sholat dengan berdiri).
Kedua; Rukun yang bersifat ucapan (qouliyah).
Rukun qouliyah itu ada 5 :
1.Takbirotul Ihrom saat memulai sholat
2.Membaca surat Al-Fatihah pada setiap roka’at sholat
3.Membaca tasyahud
4.Membaca sholawat kepada Nabi
5.Salam diakhir sholat.
Tiga rukun yang disebutkan diakhir dikerjakan pada saat duduk yang terakhir
Syarat dari kelima rukun ini adalah :
1.Suara bacaan tersebut bisa didengar sendiri oleh orang yang mengucapkannya, jika memang orang yang mengucapkannya tidak tuli (bisa didengar bagi orang normal), dan tidak terhalang oleh angin, suara kegaduhan dan semisalnya. Jadi apabila bacaan tersebut tak bisa didengar karena hal – hal tersebut, maka diperkirakan seumpama orang tersebut tidak tuli dan tidak ada penghalang, bacaannya akan bisa didengar.
2.Tak ada yang kurang dari tasydid – tasydid dan huruf – hurufnya.
3.Dibaca sesuai dengan makhroj – makhrojnya
4.Tidak merubah harokat – harokatnya dengan perubahan yang bisa merusak artinya
5.Tidak menambahkan huruf yang akan merubah artinya.
6.Kalimat – kalimatnya dibaca secara terus menerus (tidak dipisah kecuali secukupnya saja untuk mengambil nafas)
7.Dibaca sesuai dengan urutan yang sudah diketahui.
Ketiga; Rukun yang bersifat perbuatan (fi’liyah).
Rukun fi’liyah itu ada 13 :
1.Berdiri
2.Rukuk
3.Thuma’ninah ketika mengerjakan rukuk
4.I’tidal
5.Thuma’ninah ketika mengerjakan i’tidal
6.Sujud pertama
7.Thuma’ninah ketika mengerjakan sujud pertama
8.Duduk setelah sujud pertama
9.Thuma’ninah ketika mengerjakan duduk setelah sujud pertama
10.Sujud kedua
11.Thuma’ninah ketika mengerjakan sujud kedua
Dan ada satu rukun yang dikerjakan diakhir roka’at, yaitu :
12.Duduk yang terakhir
Dan ada satu rukun yang akan timbul apabila rukun – rukun ini dikerjakan pada tempatnya, yaitu :
13.Berurutan.
Syarat – syarat dari rukun – rukun fi’liyah adalah :
1.rukun – rukun yang dikerjakan sebelumnya telah dikerjakan dengan sah
0 komentar:
Posting Komentar